Friday 24 August 2012

Moldova (part 1)


Oke, mulai dr postingan ini gue bakal cerita ttg pengalaman gue di Moldova. Gue sengaja nulis dlm bhs indo non-baku krn saat ini gue masih terikat kontrak ama slh satu organisasi di sini utk nulis blog di situs mereka. Gue sengaja nulis blog post ini dgn tujuan pgn nunjukin Moldova yg sebenar-benarnya (bukan berarti yg gue tulis di situs mereka itu bohong ya, yg gue tulis di sana Moldova sisi “promosi” aja).

Moldova, mgkn bs dibilang sbg slh satu negara termiskin di eropa. Gue dtng ke negara ini tanpa ekspektasi apapun. Karena emng minim bgt info yg bs gue dpt ttg negara ini. Sepengetahuan gue nyampe sekarang cuma ada 4 org Indonesia yg gue kenal yg pernah ke sini, dua org temen organisasi dan orang tua dari slh satu temen gue yg pergi kesini dlm rangka liburan. Di sini juga boro-boro ada PPI , KBRI terdekat pun berada di Romania yg merangkap konsulat buat negara ini. Dan ternyata di eropa sndiri bnyk yg kurang tau ttg negara ini, mentok”nya cuma “pernah denger”. Karena rasa penasaran itu makanya gue berminat ambil project ttg tourism di sini.

Di dlm pesawat yang membawa gue dari Istanbul ke Chisinau, gue duduk bersebelahan ama ibu-ibu dan seorang cewek cantik yang belakangan baru gue tau dia model internasional yg berdomisili di Malaysia (lo bisa gugling, namanya Marina Mistrean). Si ibu-ibu ini pertama nyoba ngajak ngbrl pake bhs inggris yg “medok” russian. Tapi untungnya gue terbiasa dgr org ngmng singlish, bhs inggrisnya org singapore yg cukup sulit utk didengarkan tidak dgn seksama itu, jd utk menangkap kata” dalam bahasa inggris beraksen aneh gue cukup handal.Rupanya si ibu ini tau ttg Indonesia (at my surprise!) krn dia bekerja di perusahaan produsen pakaian dalam di Shanghai, Cina dan bbrp partner kerjanya adlh org Indo. Pembicaraan pun berlanjut ttg latar blkg pendidikan, ngapain gue ke Moldova dan basic things lainnya. Marina, Si cewek cantik sebelah gue yg dari awal take off cuma nntn film di mac nya akhirnya ikut”an ngbrl. Rupanya kemampuan bhs inggris doi bagus bgt (dibandingin ama ibu” russian itu)dan anaknya seru, talkative dan easy-going. Nah di situ ekspektasi gue ttg Moldova lmyn meningkat. Karena wktu itu belum tau apa” gue berpikir semua cewek remaja di Moldova pasti secakep mbak Marina ini -__-“

Nyampe di bandara, gue kaget setengah mati. Bandaranya kecil bgt cuy… mungkin lebih gedean Bandara Husein di Bandung. Bandara ini cuma punya satu pintu keberangkatan dan satu pintu kedatangan. Pada waktu gue turun pesawat jg gue liat Cuma ada pesawat gue doang sebiji di landasan itu. Nah di sini kekagetan gue msh berlanjut. Gue mendapat 2 “hadiah sambutan kedatangan”. Yang pertama gue sempet dilarang masuk ke Moldova karena petugas visa custom bilang ada keanehan pada invitation letter dan visa gue yg emng mistype. Dalam hati gue mikir, sotoy bgt ini negara, udah bagus” dikunjungi ama turis, masih aja dipersulit. Dan emng yg gue tau bribery sangat menjamur di sini, mgkn lbh parah dr Indo, jadi gue udh prepare klo” bakal keluar duit. Akhirnya gue disuruh interview ama petugas yg ada di situ, untungnya gue bs menjawab pertanyaan dgn lancar dan meyakinkan. So, gue bs lolos dr visa custom tanpa bayar apapun dan menuju ke arah pengambilan bagasi. Di sini gue ketemu marina lg dan dia penasaran knp gue smpet di interview ama petugas. Gue jelasin situasinya ke dia. Kita nungguin bagasi smbil ngbrl” dan tukeran kontak. Ada satu line dr marina yg smpet bikin gue ketar-ketir, doi bilang “lo ngapain sih kesini. Gue surprise bgt ketemu org Asia yg tau tmpt ini, semua tmn gue di Malaysia bahkan ga ada yg tau Moldova itu dmn. Di sini tuh gak ada apa” dit! Lo bakal bosen di sini.” Aduh… klo org Moldova sndiri yg ngmng kyk gini susah buat gak percaya. Oh iya gue dpt satu kejutan lagi. Stlh nungguin bbrp lama ternyata bagasi gue dan bbrp org lainnya gak dateng”. Ternyata setelah dicek bagasi kami masih brd di Istanbul (WTF!) akhirnya kami diharuskan mengisi form kehilangan bagasi dan pihak maskapai penerbangan bilang klo udh ketemu ntar mereka bakal nganter bagasi ke alamat tujuan yg tertulis di form. Di sini gue ngbrl ama slh seorang yg bernasib sama, bapak-bapak gendut berpakaian safari dari Amerika, dan dia bilang ini hal wajar di maskapai penerbangan berlambang burung merah yg kami pakai ini dan biasanya makan wktu 3-7 hari buat nemuin bagasi itu. Gue cuma bs bengong smbil ngebayangin 7 hari tanpa mandi dan ganti pakaian krn semua pakaian dan peralatan mandi gue ada di dlm bagasi.

Oh Moldova…. Sungguh acara penyambutan yang unforgetable buat gue. Bisa kenalan ama cewek cantik yg pesimis ama negaranya sendiri, sempet dilarang masuk padahal dokumen komplit dan ngalamin kehilangan bagasi.

Tuesday 21 August 2012

Moldova Challenge

I was participated in a project called "Moldova Challenge".

In this project i need to make a blog about my journey in Moldova.

Here you can read my whole story.......................

http://challenge.md/adityauttama/

please do comment and share my stories about Moldova, it will help me so much.

Thank You,
Terima Kasih :)

Side Story: Istanbul

Ini adalah beberapa cerita di balik perjalanan saya ke Istanbul, Turki.

1. Akomodasi.
Selama di Turki saya tinggal di Hostel dengan tarif 15 Euro/night. Hostel ini bernama Chambers of The Boheme, dan saya sangat merekomendasikan hostel ini bagi anda yang ingin bepergian secara low-budget ke Istanbul.

Tampak Muka Hostel
resepsionis dan salah satu penjaga hostel

2. Transportasi.
Menurut saya, transportasi di Istanbul sangat mudah dan bersahabat. Anda dapat dengan mudah menemukan petunjuk arah maupun cara mencapai suatu lokasi. Saya tidak ingin membandingkan keadaannya dengan Singapura, tapi kondisi transportasi di sini boleh dibilang sudah modern dan terpercaya. Meskipun masih ada beberapa kendala seperti waktu kedatangan dan pemberangkatan yang tidak pasti, harga yang mahal, dll.

kondisi di metro

kondisi di bus Havatas

3.Problem.
Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi selalu ada saja hal-hal yang terjadi jikalau anda pergi ke Istanbul. Cerita ini saya dapatkan dari beberapa teman saya yang telah berkesempatan untuk mengunjungi tempat ini. Beberapa dari mereka pernah ketinggalan pesawat, kehilangan bagasi, kecopetan, dll.
Istanbul selalu saja meninggalkan kenangan baik dan buruk di benak setiap orang yang mengunjunginya :)
Saya sendiri.... selama tiba di sini telah mendapat banyak sekali pengalaman buruk. Pengalaman tersebut antara lain tersesat di jalanan Istanbul, hampir menjadi korban penipuan "friendly turkish scam", mendapat masalah Visa ketika hendak melanjutkan penerbangan ke Moldova yang mengharuskan saya menunggu 26 jam di bandara dan yang terakhir, sempat kehilangan bagasi ketika tiba di Moldova. Komplit sudah pengalaman saya menghadapi masalah penerbangan. Tapi untungnya ketika menghadapi masalah visa di bandara, ada seorang pegawai Turkish Airlines baik hati yang membantu saya dari A-Z termasuk memberi saya makanan dan minuman gratis selama proses menunggu kepastian visa.

Pegawai Turkish Airlines yang baik hati, "saya lupa namanya"

Itulah beberapa cerita di balik perjalanan saya ke Istanbul.

n.b: Thanks buat masukan bbrp temen.
Saya akan memberikan gambaran mengenai harga transportasi di Istanbul yang menurut saya mahal.
Tarif untuk sekali naik metro adalah 0.75 TL atau sekitar $ 0.4, dan kita harus membayar lagi apabila ingin pindah jalur.

"Judgment comes from experience, and great judgment comes from bad experience."
-Bob Packwood-



Monday 6 August 2012

Istanbul Day 5 : Kurukahveci

Today is the shopping day!!!

i went to the market, had some nice Turkish Coffee, get wet in the rain and visit some left-over place in Istanbul

Grand Bazaar


Here i bought some keychain, car-accessories and necklace for my friend. Actually here's some trip: you can even get the better price if you buy from the middle section seller. Don't buy it from the seller near the entrance because they will set the price more expensive. Also, the price here is bargainable. You can even ask the discount if you buy many souvenirs.

Kurukahveci mehmet efendi





the famous Turkish Coffee




So, this is my last day in Istanbul actually.

Thank you Istanbul for your sweet memories :)
I promise someday i'll come here again with my friends or family.


"If one had but a single glance to give the world, one should gaze Istanbul"
- Alphonse de Lamartine -

Friday 3 August 2012

Istanbul Day 4 : Bosphorus Dream

Hari ini saya memutuskan untuk bersantai dan menikmati Tur Bosphorus yang melewati Selat Bosphorus (Istanbul Bogazici) dengan teman sesama Backpacker, Aditya dari India dan Joanna dari Prancis. So... Let the photos told the stories :)

Aditya (INA), Aditya (IND), Joanna (FR)
 
Pelabuhan asal, Eminonu

Restauran Seafood di bawah jembatan




Suasana di kapal


Dolmabache Palace









Stadion Galatasaray




The mighty Bosphorus Bridge
























Tiket untuk mengikuti tur ini adalah 25TL dengan rute : Eminonu - Besiktas - Kanlica - Rumeli Kavagi - Anadolu Kavagi

Bosphorus (Jalan Sapi) merupakan sebuah nama yang berasal dari mitologi Yunani. Tersebut bahwa sang mahadewa Zeus memiliki hubungan terlarang dengan seorang wanita bernama Io. Hal ini menimbulkan kemarahan Hera, istri Zeus sehingga akhirnya Zeus mengubah Io menjadi seekor sapi guna mengelabui Hera. Untuk menghindari murka sang dewi maka sang sapi berenang melewati selat ini untuk mencapai daratan baru. Namun nasib malang menimpa Io, sang dewi Hera yang mengetahui hal ini mengirim kawanan lalat yang menyerang sapi Io hingga akhirnya Io terdampar di Laut Aegian atau disebut juga Ionian Sea. Karena kejadian itu maka selat yang diseberangi oleh sapi Io tersebut dinamakan "Jalan Sapi" atau Bosphorus.

Setelah puas dengan Tur Bosphorus yang menyenangkan, saya memutuskan untuk kembali ke penginapan dengan mengambil rute vis Galata Tower. Untuk sampai di daerah Taksim maka saya harus menaiki kereta bawah tanah tertua ke-dua di dunia (yang pertama adalah di London, UK).










Setelah itu saya mengunjungi Galata Tower, dengan harga tiket 12TL. Di sini anda dapat menaiki menara dengan lift yang tersedia. Terdapat restoran yang sangat romantis di lantai 6. Tempat yang tepat untuk melakukan makan malam mewah dengan pasangan anda sambil menikmati pemandangan Istanbul di malam hari.

Menara Galata













"I see Turkey's future as being in Europe, as one of many properous, tolerant, democratic countries"
-Orhan Pamuk-

Istanbul Day 3 : The Refugee

Here we come my third day in Istanbul,

Today i woke up late, at 11 am. So i grab my towel, had a quick bath, and then hit the road with my daypack and stuff.

The first thing to do is headed to Sirkeci district, its the center of electronic shop here in Istanbul, i wanted to buy some cheap camera as my camera was lost in Blue Mosque. There's a discount offered here, 160TL for Olympus VG110 12MP + 2GB SD card. I went there by walking along the tramline from Kabatas untill crossed the Bosphorus Bridge. There's a drizzle when i arrived at Eminonu (near New Mosque) so i took a shelter there and do my Dhuhur pray. When i finished my pray the rain is stopped, so i continue my journey. After purchased my new camera i walked along the tram line to Sultanahmet district. Today i planned to enter the Topkapi Palace.

The ticket was 25TL for the palace itself and 15TL for the Harem side. I only bought the palace ticket because i'm not interested with the Harem. The Harem is just a small side of the palace where princess and concubines lives. Inside the Topkapi Palace was a very wide and cozy park. Many big trees and some bench all over the park. I think we can spend a whole day in here. Also there's some small room that contains relic and many historic goods. This place is very beautiful, and very recommended for visit. You can take a picture inside the palace with bosphorus strait as its background.

After Topkapi Palace, i'm headed to the famous retaurant in Sultanahmet district, the place itself is called "Tahrir Sultanahmet Koftecisi". The special menu of this restaurant is it Kofte (Meatball) you can buy it for 12TL and you will get meatball, bread (you can ask for refill), and mineral water. The place is so famous that you need to wait in some 5 meters waiting line!!

After some meal i continue wandering around the Fatih Park beside blue mosque where there's some night market and a musical stage. Near the park itself there's some TV show for Ramadhan month that took place in the open stage of that area. Its about some Imam who give speech to Muslim on that area.

TV show in Fatih Park


In the night market, you can find almost everything! From the silverware, Turkish coffe, cloth, shadow puppet, etc.


Snack Booth
Silverware

Turkish Coffee (Kurukahveci) Booth

Shadow Puppet

Ice Cream Parlor
 After a pleasant walk at the market i'm headed to Sultanahmet Mosque to do Isya' pray. There's i met Abdullah, a refugee from Palestine. We met inside the mosque after Isya' pray. He told me about his life and his condition in Palestine. He came to Turkey to received some medical treatment because his chest were getting hit by bullets. He's a war victim. He showed me his scar, and with his trembling voice he told all of his story and how he hate war so much. I asked him what he'd gonna do after this, and he said he want to continue his Jihad. At that moment i feel very useless and very grateful at the same time. I feel useless because as a fellow Muslim i can't help him so much, i just can pray for his safety and wish the war would ended up soon. I also feel grateful because of the life that i had until now. Well, i can say that i was born and lived in the peaceful country and had not experienced difficult life because of war until now. I feel that i shouldn't complained so much about life, as there were others life whose more miserable than mine. Thanks GOD for all this gracious experience. I promised myself i wanna be a better person and contribute more to others.

" Mankind must put an end to war before war puts an end to mankind."
- John F. Kennedy-

Wednesday 1 August 2012

Istanbul Day 2 : Business Talk at Grand Bazaar

Hari kedua saya di Istanbul,

Pagi ini diawali dengan sesuatu yang berbeda dari kemarin, saya mendapat waktu tidur yang cukup sehingga dapat memulai hari dengan lebih bersemangat.

saya sengaja memulai aktivitas pada siang hari (jam 11 siang) karena seperti post saya sebelumnya, orang Turki kebanyakan baru membuka toko dan beraktivitas lepas pukul 10 pagi. Tujuan pertama saya adalah Spice Bazaar, dimana terdapat bermacam-macam rempah-rempah dan makanan yang dijual di sana. Untuk mencapai tempat ini anda cukup berjalan melewati Bosphorus bridge dari arah Galata Tower atau dapat juga dengan naik tram dan berhenti di stasun Eminonu. Tak jauh dari tempat itu juga terdapat sebuah toko kopi Turki terkenal "Kurukahveci Mehmet Efendi Mahdumlan", mereka menawarkan kopi Turki dengan variasi harga (50gr - 1,5TL, 100gr - 3TL, 250gr - 7,5TL, 500gr - 15TL, 1kg - 30TL), saya sangat merekomendasikan kopi ini untuk dijadikan cinderamata maupun dikonsumsi pribadi.

Selanjutnya saya berencana melanjutkan perjalanan saya ke Grand Bazaar yang letaknya tak jauh dari sana. Saat itulah saya bertemu dengan seorang kenalan dari hostel yang sama tempat saya menginap. Akhirnya kami berencana untuk bersama-sama pergi ke Grand Bazaar. Perlu diketahui, jalanan di Turki adalah berbukit - bukit (terdiri dari tanjakan dan turunan yang curam) dan hal ini diperparah dengan adanya jalan bercabang yang lumayan banyak di setiap ruas jalan. Kami tersesat di tengah jalan, untunglah saya sebelumnya telah mempelajari beberapa kata sederhana dalam bahasa Turki sehingga saya dapat menanyakan kepada penduduk lokal kemana arah Grand Bazaar.

Grand Bazaar merupakan salah satu pasar beratap (covered markets) yang terbesar dan terluas di dunia. Terdiri dari 61 jalan dan lebih dari 3000 toko tempat ini dikunjungi oleh 250.000 - 400.000 pengunjung tiap hari nya. Di sini anda dapat menemukan berbagai macam barang khas Turki yang dapat anda gunakan untuk oleh-oleh maupun koleksi pribadi. Jujur saya tertarik dengan Karpet Turki yang memang sangat indah dan Kilij (pedang khas Turki). Namun sayangnya, kedua benda ini cukup merepotkan untuk dibawa, termasuk bagi low-budget traveler seperti saya.

Di sini saya dan teman baru saya, Leo Yin terlibat perbincangan yang cukup menarik tentang bisnis. Saya baru tahu kalo ternyata dia lulusan MBA yang baru saja diwisuda 4 bulan yang lalu dan saat ini sedang melakukan trip terakhirnya sebelum memasuki dunia kerja. Turki merupakan persinggahan terakhirnya sebelum dia kembali ke kota aslnya, Brisbane Australia dan bekerja di salah satu perusahaan akuntan publik ternama di dunia sebagai konsultan. Dia juga bercerita tentang bisnis yang sedang dijalani nya dan mimpi-mimpinya ke depan. Saya sangat terinspirasi dengan pandangan hidup yang dia ceritakan. Dia juga memberikan beberapa masukan dan saran tentang bisnis yang akan saya lakukan setelah lulus nanti, kami berjanji untuk selalu menjaga hubungan baik dan saling men-support satu sama lain. Di sini saya baru menyadari bahwa perbincangan bisnis terasa lebih menarik apabila dilakukan sambil berjalan-jalan santai menikmati pemandangan. Kesan yang ditimbulkan pun berbeda dengan perbincangan yang dilakukan di atas meja kerja. Selain itu hal ini didukung oleh keadaan kota Istanbul yang memang cocok sekali digunakan untuk berjalan-jalan santai.

Selanjutnya saya dan Leo Yin berpisah jalan, dia memutuskan untuk pergi ke Blue Mosque sedangkan saya memilih Aya Sophia dan Basilica Cistern sebagai tempat tujuan untuk hari ini.

Saya memasuki Aya Sophia dengan membayar 25TL untuk sekali masuk, jumlah yang cukup besar bagi saya namun terbayarkan dengan keindahan bangunan dan interior yang ada di sana. Aya Sophia merupakan salah satu gedung (dan mungkin satu-satunya di dunia!) dimana anda dapat melihat ornamen-ornamen agama Nasrani bersanding dengan unsur-unsur Islami. Hal ini dapat terjadi karena di masa lampau bangunan ini pernah dipakai sebagai gereja, kemudian dialihfungsikan sebagai masjid oleh pemerintah berkuasa saat itu. Saat ini pemerintah Turki menetapkan bahwa Aya Sophia hanya menjadi Museum saja dan bukan tempat beribadah. Di sini anda dapat pergi ke Upper Wing untuk menikmati interior bangunan dari lantai atas. Bagi anda yang sebelumnya pernah memainkan game Assassin's Creed: Revelations anda tentu tidak asing dengan bangunan ini karena desain yang ada d game itu benar-benar sama persis dengan kondisi nyata.

Tujuan selanjutnya adalah Basilica Cistern, tempat penampungan air yang pernah menjadi setting film James Bond, From Russia With Love ini dapat kita kunjungi dengan membayar 10TL sebagai tiket masuk. Di dalamnya terdapat pilar-pilar penopang yang telah dibangun dari abad ke 6 oleh Emperor Justinian I. Udara di dalamnya sangat lembab dan lantai kayunya pun licin sehingga kita harus hati-hati saat melangkah. Di dalam Basilica Cistern ini terdapat 2 patung kepala Medusa yang diletakkan miring dan terbalik. Legenda mengatakan hal ini dilakukan untuk menangkal sihir Medusa yang menurut legenda dapat mengubah siapapun yang melihatnya menjadi batu.

Hari telah sore ketika saya keluar dari Basilica Cistern, saya memutuskan untuk mengunjungi Topkapi Palace tetapi tempat itu ditutup untuk umum pada hari Selasa, mungkin saya harus kesana lagi esok hari. Saya memutuskan untuk singgah di New Mosque untuk melaksanakan sholat dan menunggu hingga matahari tidak terlalu terik untuk melanjutkan perjalanan.

Kemudian saya berjalan kaki menyeberangi kolong Bosphorus Bridge. Di sana banyak terdapat restoran yang menyediakan menu makanan seafood. Angin di sana sangat kencang sehingga berhati-hatilah bagi anda yang mengenakan topi atau scarf untuk selalu menjaga barang tersebut jangan sampai jatuh ke air. Saya berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan Asian Side dari Istanbul yang terhampar nun jauh di sana.

Saya berjalan kembali ke Istiklal Street dengan melewati rute via Galata Tower, saya tidak mengunjungi menara ini pada hari ini karena sangat ramai dengan pengunjung dan jumlah orang yang dapat memasukinya pun dibatasi.

Sampai di Istiklal Street saya tertarik dengan beberapa pengamen jalanan (busking) yang menampilkan permainan akordion, biola dan bahkan boneka ventriloquist. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah permainan akordion seorang bapak-bapak tua dengan irama Gypsy Jazz yang sangat kental, saya merasa seperti tengah berada di perkampungan gypsy di belahan romania sana dengan api unggun di depan mata, permainan musik dan orang-orang yang menari di sekitar saya.

Ketika saya tengah berjalan untuk kembali ke tempat penginapan, saya tertarik dengan poster film Dark Knight Rises yang dipajang di pinggir jalan. Saya ingat belum menonton film ini di Indonesia dan karena saya mempunyai kebiasaan untuk mencoba bioskop yang ada di negara yang saya kunjungi maka saya memutuskan untuk membeli tiket seharga 8TL dan menonton film itu.

Bioskop yang saya kunjungi merupakan bioskop kecil bernama cinemajestic. Bioskop ini sangat kecil dengan layar yang kira-kira hanya sebesar dinding kamar saya di Bandung. Namun sistem suara yang digunakan sangat dahsyat bahkan anda dapat mendengar suara langkah kaki dengan benar-benar real. Uniknya, bioskop di Turki mempunyai "half-time" atau waktu istirahat 10 menit di tengah-tengah film. Awalnya saya dan Jason, pria Australia di depan saya sempat kebingungan dengan apa yang terjadi. Tiba-tiba film berhenti di tengah-tengah, lampu menyala dan semua orang keluar dari ruangan. Saat itu perasaan bingung dengan apa yang terjadi dan marah karena bahkan film nya pun belum selesai bercampur aduk. Untunglah saya mendapat penjelasan dari salah seorang pengunjung yang tidak ikut meninggalkan ruangan bahwa itu adalah waktu istirahat 10 menit yang bisa digunakan untuk ke toilet maupun membeli makanan. Akhirnya saya dan Jason memutuskan untuk ikut keluar dari ruangan bioskop. Sepuluh menit kemudian film kembali dilanjutkan. Menurut saya film Dark Knight Rises ini sangat BRILLIANT!!

Setelah film selesai saya memutuskan untuk kembali ke penginapan karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam dan badan saya sudah sangat kecapekan. Di tengah jalan saya dihampiri oleh penduduk lokal yang tiba-tiba bersikap sangat ramah dan mengajak saya untuk pergi ke bar hanya sekedar untuk minum dan ngobrol. Saya ingat pernah membaca jenis scam (tipuan) seperti ini sehingga saya langsung saja menolak ajakan tersebut. Anda yang berkunjung ke Istanbul juga harus waspada terhadap tipuan semacam itu, apabila anda mengikuti ajakannya maka anda dapat dirampok ataupun terkena slip pembayaran overcharge di bar tersebut. Cukup katakan saja bahwa ini merupakan kunjungan anda yang kesekian di Istanbul dan anda sedang menunggu teman anda yang orang asli Turki. Untuk itu diperlukan juga pengetahuan geografis yang cukup bagus mengenai daerah-daerah yang ada di Istanbul maupun Turki.

Selesai sudah perjalanan saya di hari ini, tunggu cerita saya selanjutnya.... :)

"I can see through almost any scam, especially one perpetrated by the federal government. I can see through it... they can't pull the wool over my eyes, it's absolutely freakin' impossible to pull the wool over my eyes about the government."
- Gary Coleman-